Sejarah Penemuan Arus Listrik dan Tokoh-Tokohnya


Saat ini listrik memang telah menjadi kebutuhan primer bagi banyak orang. Bukan tanpa alasan, karena semua teknologi membutuhkan arus listrik agar dapat digunakan oleh manusia.

Bukan rahasia umum lagi jika semua aspek kehidupan manusia berhubungan dengan listrik. Berdasarkan data PLN, konsumsi listrik penduduk Indonesia mencapai 146 terawatt hour (TWh) pada Januari sampai Juli 2021. Jumlah itu meningkat 4,44% dibandingkan tahun 2020.

Jumlah tersebut hanya di Indonesia saja. Bayangkan saja jika mengumpulkan seluruh data konsumsi energi listrik di dunia. Dunia akan gelap akan gelap gulita tanpa lampu, perangkat seperti ponsel dan laptop akan mati.

Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak akan ada komunikasi jarak jauh ataupun internet. Semua mesin atau teknologi yang menggunakan listrik akan berhenti bekerja, lampu lalu lintas akan mati, dan banyak hal buruk lainnya yang tentunya akan berdampak negatif bagi perekonomian dunia.

Hingga akhirnya muncullah seorang ilmuan besar seperti Benjamin Franklin, Nikola Tesla, Michael Faraday. Dari mereka kemudian kita bisa menemukan cara dan alat untuk menggunakan listrik untuk kehidupan sehari-hari.

Sejarah Penemuan Arus Listrik

Berawal dari usulan pemikir Yunani Thales, yang hidup dan didirikan pada 640546 SM. Ia melihat amber dan pecahan  bulu kucing yang dapat ditarik sebagai rumput kering. Thales masih terkejut saat itu, namun catatannya menunjukkan bahwa orang kuno telah mengamati fenomena listrik secara statis.

Fenomena elektrostatik Thales kian terkenal di awal abad ke-18. Saat itu, orang-orang menggunakan listrik statis untuk hiburan. Orang-orang mulai menggosokkan batang kaca pada kain wol dan menyentuk semua orang dengan kaget, termasuk Louis XV juga melakukannya.

Dari kota Baghdad, juga ditemukan misteri tentang sejarah kelistrikan. Sebuah peninggalan berusia 2000 tahun ditemukan dalam bentuk vas berisi struktur komposit menyerupai baterai basah. Vas ini diyakini bisa digunakan sebagai perangkat medis untuk elektroterapi. Namun, karena tak ada bukti yang je;as, fenomena ini sering disebut sebagai kebetulan murni.

Fenomena listrik kemudian dipelajari oleh ilmuwan Inggris, William Gilbert. Di tahun 1600, ia merupakan orang pertama yang menyelidiki keberadaan gaya tarik dan medan listrik. Carl DuFay, seorang kimiawan Perancis juga melakukan pengamatan di tahun 1733 bahwa listrik memiliki dua muatan, positif dan negatif.

Fase Perkembangan Listrik

Untuk memahami perkembangan arus listrik, barikut ini dijelaskan fase perkembangan listrik berdasarkan penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ilmuan saat itu:

1. Mesir Kuno

Beberapa sumber mengatakan bahwa keberadaan listrik pertama kali diakui dari teks Mesir kuno sejak ratusan tahun lalu. Saat itu, Malapterurus Electricus digunakan sebagai metode pengobatan di Sungai Nil. Mereka mengetahui bahwa ada ikan yang benar-benar dapat mengirimkan sejumlah energi.

2. Amber Thales dari Miletus

Sejarah kelistrikan tak terlepas dari karya filsuf dan ilmuwan Yunani Thales of Miletus sekitar 600 SM yang saling berhubungan. Thales membuat tulisan tentang menggosok amber dengan bulu hewan, dan mencoba menciptakan aliran energi. Hasil eksperimen inilah yang kita sebut dengan listrik statis. Batu ini disebut elektron dalam bahasa Latin dan rectron dalam bahasa Yunani.

3. Gilbert & Brown

Pengembangan eksperimen tentang arus listrik dilanjutkan di abad ke-17 oleh fisikawan Inggris William Gilbert. Ia menulis sebuah buku yang diberi judul De Magnete. Gilbert merupakan ilmuwan pertama yang menggunakan istilah listrik untuk menggambarkan hasil eksperimennya tentang gaya listrik, gaya tarik listrik, dan gaya magnet. Kemudian Sir Thomas brown, seorang fisikawan Inggris, menyebut listrik dalam bukunya untuk menggambarkan eksperimen Gilbert tersebut.

4. Gericke dan Charles Francois du Faye

Di tahun 1663, ilmuwan Jerman Otto Von Guericke membuat sebuah eksperimen yang berkontribusi dalam perjalanan sejarah listrik. Ia bereksperimen dengan bola belerang yang diputar dengan tongkat kayu. Penemuannya tersebut dikenal sebagai awal dari generator. Pekerjaan Gericke kemudian dilanjutkan oleh fisikawan Prancis Charles François du Fay, yang mendefinisikan muatan resin atau muatan negatif (-) serta muatan vitreus atau muatan positif (+) dari muatan tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar